Rabu, 29 Mei 2013

Dominansi Apikal



M
eristem adalah jaringan yang sel-selnya tetap bersifat embrional artinya mampu terus menerus membelah tak terbatas untuk menambah jumlah sel tubuh. Menurut Setjo (2004) berdasarkan posisi meristem pada tumbuhan, meristem dibagi sebagai berikut :
1.Meristem apikal, terdapat pada pucuk dan akar pokok serta cabangnya.
2.Meristem interkalar, yang terdapat diantara jaringan dewasa seperti jaringan pada pangkal ruas rumput-rumputan (ketiak daun). Meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga
3.Meristem lateral, meristem samping yang menyebabkan pertumbuhan sekunder.
Auksin adalah zat yang ditemukan di ujung pucuk, batang, pembentukan bunga yang berfungsi untuk pengatur pembesaran sel. Auksin contohnya yaitu IAA (Indole acetic acid)  dihasilkan oleh organ titik tumbuh, yaitu ujung tunas, daun muda, bunga, buah, sel kambium dan ujung akar, sedangkan IBA (Indole butheric acid) merupakan derivat dari IAA berupa auksin sintetis (Hoesen dan Priyono, 2000). Mekanisme kerja auksin dalam mempengaruhi pemanjangan sel tanaman yaitu dengan cara mempengaruhi pelenturan dinding sel. Auksin memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ kedinding sel. Ion H+ ini mengaktifkan enzim tertentu shg memutuskan beberapa ikatan rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yang masuk secara osmosis. Setelah pemanjangan, sel terus tumbuh dengan mensintesis kembali material dinding sel dan sitoplasma.
Beberapa fungsi auksin yaitu (Anonim, 2008) :
1. Perkecambahan biji
Auksin akan mematahkan dormasi biji (biji tidak mau berkecambah) dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman biji atau benih dengan auksin juga akan membantu menaikkan kualitas hasil panen.
2. Pembentukan akar
Auksin akan memacu proses terbentuknya akar serta pertumbuhan akar dengan lebih baik.
3. Pembungaan dan pembuahan
Auksin akan merangsang dan mempertinggi presentase timbulnya bunga dan buah.
4. Mendorong partenokarpi
Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman berbuah tanpa fertilisasi atau penyerbukan.
5. Mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya.
7. Memelihara dinding sel tetap elastis, merangsang pembentukan dinding sel
Untuk membedakan tanaman yang memiliki auksin yang banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya, tanaman yang diletakkan ditempat yang terang dan gelap. Untuk tanaman yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga oroma hijau segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin yang terkena sinar rusak karena dihambat oleh sinar matahari.
Sitokinin  adalah hormon tumbuhan turunan adenin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel, disintesis pada ujung akar dan ditranslokasi melalui pembuluh xylem dalam akar ke tunas (pucuk). Sitokinin umumnya ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi di daerah meristematik lateral dan jaringan yang berkembang. Contoh hormon sitokinin yaitu zeatin (sitokinin alami yang terdapat pada biji jagung), kinetin (sitokinin sintetik), BAP (6-benzilaminopurin), BA (Benziladenin), dan TDZ (Thidiazuron). Fungsi Sitokinin :
1.Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
2.Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.
3.Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
4.Menunda penuaan daun.
5.Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji.
6.Merangsang perluasan daun yang dihasilkan dari pembesaran sel atau merangsang pemanjangan titik tumbuh daun dan merangsang pembentukan akar cabang
Dominansi apikal adalah pertumbuhan ujung pucuk suatu tumbuhan yang menghambat perkembangan kuncup lateral di batang sebelah bawah. Thimann dan Skoog menunjukkan bahwa dominansi apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah pada tunas lateral, hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral karena konsentrasi auksin masih terlalu tinggi. Konsentrasi auksin yang tinggi ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral (Dahlia, 2001). Mekanisme terbentuknya tunas lateral karena adanya pemotongan pucuk batang pada meristem apikal shg aliran auksin ke bawah akan terhambat maka akan tumbuh tunas lateral (Rismunandar, 1988).
Faktor yang mempengaruhi dominansi apikal menurut Wattimena (1987) adalah zat pengatur tumbuh, faktor genetik, faktor lingkungan, dan dipengaruhi pula oleh usia fisiologis dari tanaman itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar