Rabu, 29 Mei 2013

Hara


HARA


Unsur hara adalah senyawa organik dan anorganis yang ada di dalam tanah atau dengan kata lain nutrisi yang terkandung dalam tanah. Unsur hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman.
Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
1. Unsur Hara Makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar, yang termasuk unsur hara makro adalah C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg.
2. Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil/sedikit, yang termasuk unsur hara mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, Mo, B, Cl.
Menurut Purwanto (2008) umumnya gejala defisiensi unsur hara ada 3 macam yaitu :
  1. Klorosis : daun tidak berklrofil sehingga daun pucat kekuningan. Contohnya jika tanaman kekurangan unsur Ca, Zn, Fe, Mg.
  2. Nekrosis : kering daun di bagian tepi. Contohnya jika tanaman kekurangan unsur Mg, K, Mn, Cu.
  3. Kerdil : pertumbuhan terganggu, pendek. Contohnya jika tanaman kekurangan unsur P, B, Zn, N, Ca, S.
Mekanisme penyediaan unsur hara dalam tanah melalui tiga mekanisme, yaitu :
1.  Aliran Massa (Mass Flow)
Mekanisme aliran massa adalah suatu mekanisme gerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke permukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa air. Biasanya terjadi dalam proses transpirasi (penguapan). Unsur hara yang ketersediaannya bagi tanaman melalui mekanisme ini meliputi: nitrogen, kalsium, belerang , dan Mo .

2.   Difusi
Ketersediaan unsur hara  ke permukaan  akar tanaman,  dapat juga  terjadi  karena melalui mekanisme perbedaan konsentrasi. Konsentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman lebih rendah  dibandingkan dengan konsentrasi  hara dalam larutan tanah. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar unsur hara tersebut telah diserap oleh akar tanaman. Tingginya konsentrasi unsur hara pada tanah menyebabkan terjadinya peristiwa difusi dari  unsur  hara  berkonsentrasi   tinggi  ke   posisi  permukaan  akar  tanaman.  Peristiwa pergerakan unsur hara yang terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi unsur hara tersebut dikenal dengan mekanisme penyediaan hara secara difusi. Beberapa unsur hara yang tersedia melalui mekanisme difusi ini, adalah: fosfor dan kalium .

3. Intersepsi  Akar
Mekanisme intersepsi akar sangat berbeda dengan kedua mekanisme sebelumnya. Kedua mekanisme sebelumnya menjelaskan pergerakan unsur hara menuju ke akar tanaman, sedangkan mekanisme ketiga ini menjelaskan gerakan akar tanaman yang memperpendek jarak dengan keberadaan unsur hara. Peristiwa ini terjadi karena akar tanaman tumbuh dan memanjang,  sehingga  memperluas jangkauan  akar  tersebut. Perpanjangan  akar  tersebut menjadikan permukaan akar lebih mendekati posisi dimana unsur hara berada. Unsur hara  yang ketersediaannya  sebagian besar melalui mekanisme ini  adalah: kalsium



Berikut ini adalah tanda-tanda tanaman mengalami kelebihan dan kekurangan unsur hara.

Unsur Hara
Fungsi
Kelebihan
Kekurangan
Nitrogen (N)

pembentukan protein,
pertumbuhan vegetatif,
bahan penyusun klorofil dan daun.

-tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar,
-batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah diserang penyakit,
-Penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan pemasakan buah cenderung terlambat.
-warna daun yang hijau agak kekuningan,
-daun menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan,
-buah tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang.
Fosfor (P)

Mempercepat pertumbuhan akar, pembungaan ,pemasakan buah.  
Penting dalam pembelahan sel, perkembangan jaringan meristem, pertumbuhan jaringan muda dan akar.
Penyusunan inti sel,lemak dan protein.
 Memperkokoh tanaman.
- tumbuhan kerdil

- warna daunnya akan tampak tua dan sering tampak mengkilap kemerahan
- batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning
- jika tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan lekas matang.
Kalium (K)

Fotosintesis,pembentukan protein dan karbohidrat.
Katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak tanaman.
Mempengaruhi kualitas rasa dan warna dari buah serta bunga.
Daya tahan tanaman terhadap hama / penyakit dan kekeringan.
Mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik.


- daun terlihat lebih tua
- batang dan cabang lemah dan mudah rebah
- muncul warna kuning di tepi daun yang sudah tua yang akhirnya mengering dan rontok
- daun keriting dimulai daun yang paling tua
- kematangan buah terhambat
- ukuran buah menjadi lebih kecil dan mudah rontok.
Kalsium (Ca)

penting untuk tanaman dan tanah
memperbaiki struktur tanah
Bahan penyusun klorofil.
Dibutuhkan bagi enzim pada metabolisme karbohidrat.


- akar tanaman tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat
- daun-daunnya menjadi keriting.


-klorosis
- kuncup-kuncup muda akan mati karena perakarannya yang kurang sempurna
- kalaupun ada daun yang muncul, warnanya akan berubah dan jaringan di beberapa tempat pada helai daun akan mati.


Magnesium (Mg)

pembentukan buah
fotosintesis
sintesis protein
-tidak secara langsung meracuni tanaman atau organisme, kelebihan Mg dapat disimpan di vakuola,

-klorosis
-kekuningan diantara tulang daun (interveinal chlorosis)
Belerang (S)
penyusun protein
sebagai koenzim yang terlibat dalam rantai transfer electron pada respirasi dan fotosintesis

- Menyebabkan daun-daun berguguran sebelum waktunya
-pertumbuhan tanaman akan terhambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.


Besi (Fe)

pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme dan Pembentukan klorofil
-nekrosis
-tulang daun terjadi klorosis
Mangan (Mn)

Penyusunan klorofil dalam fotosintesis. Perkecambahan biji dan pemasakan buah.


-menghambat proses sintesa klorofil
-klorosis
-Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil
-Pembentukan biji-bijian kurang baik
Seng (Zn)
Pengaturan sistem enzim dan zat pengatur tumbuh.


-tanaman kerdil
klorosis dan nekrosis


Tembaga (Cu)

metabolisme protein dan karbohidrat, perkembangan tanaman generatif, Pengaturan sistem enzim ,pembentukan klorofil
-Tanaman tumbuh kerdil
-Percabangan terbatas
-Pembentukan akar terhambat,akar menebal
- pembungaan dan pembuahan terganggu
- warna daun muda kuning.



Molibdenum (Mo)


katalisator dalam mereduksi N
kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino
mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa
-mengganggu proses fisiologi tanaman
-pertumbuhan tanaman terhambat
-daun menjadi pucat dan mati
-pembentukan bunga terlambat.

Boron (B)

metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin
-Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis.

-pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar)
-Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , dan mengkerut.
Klor (Cl)
pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain
-gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran daun tampak kurang sehat
- pola percabangan akar abnormal
- gejala wilting (daun lemah dan layu)
- warna keemasan (bronzing) pada daun
.
Natrium (Na)

pembukaan stomata
pembentukan umbi

- mengganggu keseimbangan ion pada tumbuhan
-Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis
-Tanaman cepat menjadi layu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar